Monday, July 14, 2014

Edge of Tomorrow (2014)

Quality: HDTS & HDCAM
edge-of-tomorrow-hdts.jpg

zvbzx21.png

Released

6 June 2014 (USA)

Country
USA | Australia

Language

English

Genre

Action | Sci Fi

Director

Doug Liman

Writers

Christopher McQuarrie (screenplay), Jez Butterworth (screenplay), 2 more credits »

Starcast
Tom Cruise, Emily Blunt, Bill Paxton | See full cast and crew »

Rating

imdb_icon.gif 8.1/10
Ratings: 8.1/10 from 16,960 users   Metascore: 71/100
Reviews: 97 user | 203 critic | 39 from Metacritic.com

Review:

Biasanya adaptasi Hollywood terhadap materi yang berasal dari luar Amerika seperti komik dan novel dari Jepang atau Korea tidak pernah memuaskan. Kekecewaan tersebut seringkali karena terjadinya perubahan signifikan dalam film yang justru mengurangi kekuatan utama dari sumber cerita tersebut.
Karena itulah saat mendengar Hollywood akan mengadaptasi All You Need is Kill, sebuah light novel (novel Jepang yang mengambil target pasar para remaja) karya Hiroshi Sakurazaka tidak begitu tertarik. Meskipun punya dasar cerita yang cukup menarik yakni tentang seorang prajurit yang terbunuh di medan perang hanya untuk hidup kembali secara terus menerus dan mengulangi peperangan yang sama serta kehadiran berbagai nama besar mulai dari Tom Cruise, Emily Blunt, Bill Paxton dan Brendan Gleeson.
Film ini juga disutradarai oleh Doug Liman (The Bourne Identity, Mr & Mrs. Smith, Jumper) dan mempunyai Christopher McQuarrie (The Usual Suspects, The Wolverine) sebagai salah satu penulis naskahnya. Sedari pembukanya kita sudah langsung diajak melihat kondisi masa depan dimana Bumi tengah berada dalam ancaman kehancuran akibat kedatangan ras alien bernama Mimic yang berhasil menghancurkan banyak tempat dan membunuh banyak manusia.
Namun disaat harapan seolah sudah menghilang bagi umat manusia, pasukan militer Bumi pada akhirnya berhasil meraih satu kemenangan dalam sebuah pertempuran setelah rangkaian kekalahan yang dialami. Kemenangan itu berhail diraih berkat penggunaan baju mesin tempur yang membuat para tentara bisa memiliki kekuatan luar biasa lengkap dengan persenjataan berat.
Kehadiran Rita Vrataski (Emily Blunt) yang sanggup membunuh ratusan mimics dalam satu kali pertempuran juga menjadikannya simbol peperangan dan memberikan harapan baru bagi umat manusia. Disisi lain, ada Mayor William Cage (Tom Cruise) yang selama ini bertugas untuk mempromosikan peperangan tersebut guna menarik dukungan masyarakat. Tapi diluar dugaan, pada sebuah pertempuran vital ia "dipaksa" oleh Jenderal Brigham (Brendan Gleeson) untuk terjun langsung ke baris depan peperangan.
Cage yang belum pernah mendapat latihan dasar militer apalagi terjun ke medan perang tentu saja tidak bisa berbuat banyak melawan para alien tersebut meski telah memakai baju perang yang canggih. Tidak butuh waktu lama sampai akhirnya ia terbunuh meski sempat menghabisi salah satu alien. Yang mengejutkan, Cage terbangun kembali pada waktu beberapa jam sebelum peperangan terjadi. Hal itu kemudian terjadi secara berulang-ulang dan bagi Cage itu menjadi latihan yang terus membuatnya lebih baik dalam medan perang. Dengan bantuan Rita, Cage kini berusaha mencari cara untuk meraih kemenangan dalam peperangan tersebut.
Sebenarnya Edge of Tomorrow dimulai dengan tidak terlalu meyakinkan. Narasi dengan gaya realistis yang membuka film ini terkesan numpang lewat saja. Narasi pembuka macam ini seharusnya bisa menghadirkan kesan realistis dan membuat penonton ikut merasakan bagaimana mengerikan atau kacaunya situasi saat itu (salah satu contoh yang berhasil adalah pembukaan Pacific Rim), tapi film ini gagal menghadirkan kesan tersebut. Alurnya masih belum begitu menarik setelah filmnya berjalan beberapa saat meskipun harus diakui melihat Tom Cruise yang tidak berperan sebagai tough guy (pada awal hingga pertengahan film) cukup menyenangkan dan menyegarkan.
Yang tidak terlalu tahu banyak tentang film ini sebelum menontonnya pun cukup terkejut melihat bagaimana sosok William Cage lebih tepat disebut sebagai pengecut pada saat filmnya dimulai, dan Cruise sanggup memerankan semua itu dengan baik dan mengingatkan kita bahwa dia adalah aktor bagus yang tidak hanya ahli memainkan adegan aksi. Tapi semuanya jadi terasa semakin menarik saat Cage menemui ajalnya untuk pertama kali. Bisa dibilang saat itu Edge of Tomorrow sudah selesai dengan segala basa-basinya dan sudah mulai tancap gas. Momen setelah itu semakin terasa menarik saat Cage semakin banyak menemui ajalnya.
Salah satu daya tarik utamanya adalah bagaimana Doug Liman sanggup mengemas segala repetisi tersebut dengan begitu menarik dan tidak hanya mengulangi apa yang sudah terjadi. Setiap kematian yang dialami Cage pun terasa "menyenangkan" untuk dilihat berkat berbagai macam cara berbeda yang digunakan. Kita selalu dibuat penasaran untuk menunggu akan seperti apa kematian Cage yang berikutnya. Belum lagi ditambah dengan sentuhan komedi yang sering muncul dan diluar dugaan sangat efektif memancing tawa penonton. Komedinya berjalan baik berkat timing sesuai dari Doug
Liman serta pembawaan yang pas dari Tom Cruise. Ya, disini Cruise tidak hanya harus menjadi sosok pengecut di awal film tapi juga seringkali terkesan bodoh dengan segala kelakuannya apalagi saat dia masih belum terlatih dan harus dipaksa menghadapi segala jenis kematian. Komedinya berjalan tanpa dipaksakan, karakter Cage bisa terlihat lucu bahkan bodoh juga tanpa harus dibuat-buat, timing komedinya pun tidak hanya sesuai tapi juga seringkali mengejutkan. Semuanya semakin terasa menarik setelah karakter Rita mulai banyak terlibat.
Tidak hanya berkat kehebatan Emily Blunt memerankan sosok wanita perkasa, tapi juga interaksi yang ia bangun dengan Tom Cruise selalu menyenangkan. Rita yang keras dan Cage yang awalnya bodoh nyatanya sanggup menciptakan interaksi yang menyenangkan untuk dilihat. Berkat chemistry kuat antara Cruise dan Blunt, kita akan bisa merasakan sebuah hubungan yang simpatik diantara keduanya dan menciptakan sebuah kisah romansa yang mengalir secara perlahan dan natural. Terkadang kisah cinta dalam film aksi seperti ini muncul dengan dipaksakan, dan tanpa berhasil membuat ikatan yang kuat pada penonton untuk bisa bersimpatik pada keduanya. Tapi Edge of Tomorrow berhasil melakukan itu dan membuat kita akan menyukai hubungan Cage dan Rita.
Lalu jika bicara tentang adegan peperangannya memang diluar dugaan tidak terlalu banyak yang hadir, tapi berkat eksekusi yang baik dan efek CGI yang terlihat begitu menyatu kuantitas yang tidak terlalu banyak itu berhasil ditutupi oleh kualitasnya. Yang disayangkan adalah para J-Squad yang kemunculannya di bagian ini tersia-siakan. Overall ini adalah sebuah tontonan yang diluar dugaan amat menyenangkan dan salah satu blockbuster terbaik tahun ini.
Sumber,

downloadbut.gif
edge-of-tomorrow-movie-poster-19.jpg
maxresdefault.jpg
edge-of-tomorrow-movie-review-0632014-10

DOWNLOAD

SUBTITLE INDONESIA

Thursday, July 3, 2014

Her + Subtitle Indonesia

Her
(2013)

Quality: BRRip
her-bluray.jpg

zvbzx21.png

Released

10 January 2014 (USA)

Country
USA

Language

English

Genre

Drama | Sci Fi | Romance

Director
Spike Jonze

Writer

Spike Jonze

Starcast
Joaquin Phoenix, Amy Adams, Scarlett Johansson | See full cast and crew »

Rating

imdb_icon.gif 8.2/10

Ratings: 8.2/10 from 123,581 users   Metascore: 90/100
Reviews: 438 user | 444 critic | 46 from Metacritic.com

Review:

Spike Jonze, pemilik otak yang juga menghasilkan film-film brilian seperti Being John Malkovich (1999), Adaptation (2002) dan Where the Wild Things Are (2009), kembali dengan film terbarunya yang secara cerdas, kreatif, indah dan sangat menyentuh membicarakan mengenai bagaimana umat manusia yang hidup di era modern lebih tertarik untuk berkomunikasi dengan layar telepon mereka daripada dengan sesama umat manusia yang seringkali sedang berada di sebelah mereka.
Jangan salah! Dibalik kerumitan atau keanehan atau keeksentrikan atau kesegaran alur cerita yang ia bawakan, Her pada dasarnya tetap adalah sebuah sajian kisah cinta. Namun adalah kejeniusan Jonze yang mampu meramu kisah cinta tersebut dengan balutan fiksi ilmiah dan satir sosial modern sehingga mampu membuatnya tampil begitu hangat sekaligus emosional dalam bercerita.
Berlatar belakang waktu di masa depan, Her berkisah mengenai seorang pria bernama Theodore Twombly (Joaquin Phoenix) yang bekerja pada sebuah perusahaan pembuat surat-surat pribadi yang begitu menyentuh bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk menuliskan surat-surat sejenis.
Terlepas dari banyaknya nama di daftar kontak teleponnya dan betapa tulisan-tulisannya seringkali mendapat pujian baik dari atasan maupun pelanggannya, Theodore adalah seorang sosok pria yang begitu gemar menyendiri. Sifat itu sendiri bukanlah sifat Theodore yang sebenarnya. Proses perceraian yang berjalan begitu buruk dengan istri yang begitu ia cintai, Catherine (Rooney Mara), yang kemudian telah merubah kepribadian Theodore.
Namun, kesendirian tersebut akan segera berakhir ketika Theodore berkenalan dengan Samantha (Scarlett Johansson). Samantha sendiri bukanlah sosok wanita biasa. Samantha bahkan kurang tepat untuk digambarkan sebagai sosok wanita biasa. Samantha adalah nama sebuah sistem operasi dengan kemampuan beradaptasi dan berkembang bersama pemiliknya yang baru saja dibeli oleh Theodore.
Layaknya pengguna sebuah kecanggihan teknologi, Theodore awalnya berinteraksi dengan Samantha hanya untuk kepentingan memudahkan pekerjaan dan kehidupan kesehariannya. Tanpa diduga, diantara segala interaksi yang mereka lakukan, Theodore dan Samantha tumbuh menjadi dekat satu sama lain. Theodore menemukan sosok yang begitu mengerti dengan kepribadiannya sementara Samantha menemukan seseorang yang mampu membuatnya merasakan hal-hal baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Theodore dan Samantha saling jatuh cinta.
Tentu. Di masa dimana setiap orang merasa bahwa mereka tidak dapat melepaskan diri dari perangkat cerdas mereka, mungkin sangat mudah untuk mengira bahwa adalah gampang untuk menemukan tema cerita mengenai seorang pria penyendiri yang jatuh cinta dengan perangkat cerdas yang selalu setia menemani kesehariannya. Namun, naskah cerita Her yang digarap oleh Spike Jonze tidak hanya bertumpu pada keeksentrikan ceritanya.
Jonze dengan cerdas turut membangun deretan karakter yang dengan kuat mampu membentuk ritme penceritaan yang berjalan begitu lembut dalam menyelami setiap emosi yang muncul dari setiap sudut konflik yang diciptakannya. Ini yang membuat, terlepas dari berbagai sentuhan fiksi ilmiah yang membayangi jalan penceritaannya, Her tetap mampu terasa begitu humanis untuk bekerja sebagai sebuah cerita cinta yang begitu efektif bagi setiap penontonnya.
Kuatnya kehadiran sentuhan emosi dari setiap karakter dalam jalan cerita Her juga tidak terlepas dari keberhasilan Jonze dalam merangkum jajaran pengisi departemen akting yang solid. Setelah sosok karakter tangguh, keras dan gelap yang ia perankan dalam film-filmnya terdahulu, adalah sangat menyenangkan untuk melihat Joaquin Phoenix mampu dengan sukses menyelami jiwa karakter Theodore Twombly yang begitu penyendiri dan tertutup.
Kecerdasan penampilan Phoenix bukan berasal dari kemampuannya untuk membuat penonton berhasil melihat bahwa karakternya adalah sosok yang penyendiri dan tertutup. Lebih dari itu, Phoenix mampu membuat penonton merasakan bahwa kesendirian dan ketertutupan dari karakter yang ia perankan adalah sebuah sisi yang dimiliki oleh semua orang dan dapat hadir kapan saja. Penampilan cerdas dan begitu menyentuh.
Kualitas penampilan Phoenix juga sangat dibantu oleh chemistry yang ia jalin bersama Scarlett Johansson – yang anehnya sama sekali tidak pernah tampil dalam satu adegan bersama dengan Phoenix. Johansson hanya menampilkan vokalnya disepanjang presentasi Her. Meskipun begitu, Johansson mampu menangkap setiap emosi yang ingin disampaikan oleh karakternya dan kemudian mengeksekusinya menjadi sebuah sajian olah vokal yang begitu emosional secara mendalam. Chemistry yang ia bentuk bersama Phoenix begitu kuat sehingga penonton turut dapat merasakan mengapa karakter Theodore Twombly dapat jatuh cinta dengan sosok yang sama sekali tidak pernah ia rasakan kehadiran fisiknya. Magical? Indeed.
Selain Phoenix dan Johansson, Her juga mendapatkan dukungan kualitas akting prima dari Amy Adams, Chris Pratt, Olivia Wilde dan Rooney Mara – yang seperti Phoenix juga berhasil melepas atribut karakter gelapnya untuk memerankan sesosok karakter yang lebih humanis untuk film ini.
Dukungan tata produksi yang kuat juga berhasil menumbuhkan atmosfer gloomy dalam nada penceritaan Her. Mulai dari tata sinematografi dan camerawork dari Hoyte van Hoytema hingga tata musik arahan Arcade Fire yang akan begitu mampu menghantui setiap sisi emosional yang muncul dari jalan penceritaan film ini. Kualitas solid yang hadir secara menyeluruh. Apakah jenius adalah sebuah kata untuk menggambarkan sebuah bentuk emosi? Jika benar maka Spike Jonze adalah salah satu dari segelintir orang yang mampu menginterpretasikan kata tersebut dengan begitu sempurna.
Her tidak hanya mampu membuktikan kecerdasan serta keberanian Jonze dalam mengeksplorasi tema-tema yang mungkin masih belum dapat disimpulkan oleh banyak orang. Film ini juga mampu menunjukkan betapa Jonze adalah seorang sosok pencerita yang begitu baik. Setiap detil cerita baik dari sisi pengisahaan, karakter maupun emosional mampu tergarap dengan sangat baik. Dukungan penampilan akting dari jajaran pemeran filmnya, khususnya Joaquin Phoenix dan Scarlett Johansson yang hadir dengan chemistry dalam kuantitas maksimal, sekaligus tata produksi yang apik mampu menjadikan Her tidak hanya unik namun juga cerdas sekaligus emosional. Sebuah presentasi cerita yang akan membekas di memori banyak orang jauh selepas mereka menyaksikannya. Cerdas!
Sumber,

WithComp.jpg
esq-her-pants-2013-xl.jpg
her-movie-2013-screenshot-catherine-and-

Download

Subtitle

Crows EXPLODE [2014] alias Crows Zero 3

Details

  • Movie: Crows Explode
  • Romaji: Kurozu Explode
  • Japanese: クローズ EXPLODE
  • Director: Toshiaki Toyoda
  • Release Date: April 12, 2014
  • Genre: Action
  • Language: Japanese
  • Country: Japan

Cast

  • Higashide Masahiro as Kaburagi Kazeo
  • Saotome Taichi as Kagami Ryohei
  • Katsuji Ryo as Kenichi Ogisu
  • Iwata Takanori as Shibata Hiroki
  • ELLY as Yamashita Gohei
  • KENZO as Takagi Tetsuji
  • Yabe Kyosuke as Katagiri Ken
  • Nagayama Kento as Fujiwara Hajime
  • Yagira Yuya as Goura Tooru
  • Fukami Motoki as Hayashida Megumi (Rindaman)

Plot

A month later. Genji Takiya has graduated. New fights begin to see who will climb to the top at Suzuran High School. Meanwhile, a battle against nearby Kurosaki Industrial High School begins.

TIMELINE

Crows Zero 1 -> Crows Zero 2 -> Crows Explode -> Crows Manga -> Worst Manga

Trailer

Related Thread

1. CROWS ZERO 1
2. CROWS ZERO 2
3. CROWS Manga
4. WORST Manga

Rules

1. IDWS GLOBAL RULES
2. Rules SF Asian Movies

Source

Crows Explode at Asian wiki

Gachiban MAX

 

Sementara Menunggu Crows Zero 3 alias Crows Explode (2014) yang tak kunjung datang mari kita tonton Gachiban Max yang jalan cerita agak mirip,,

Download Disini

Wild Dogs + Subtitle Indonesia

Wild Dogs
(들개들 / Deulgaedeul )
(2014)

Quality: HDRip
wild-dog-2013.jpg

zvbzx21.png

Released

January 23, 2014

Country
South Korea

Language

Korean

Genre

Drama | Thriller

Director

Ha Won-Joon

Writers

n/a

Starcast
Kim Jeong-Hoon, Myeong Gye-Nam, Kim Jung-Suk | Cha Ji-Hun

Rating

imdb_icon.gif n/a

Sinopsis:

Yoo-Joon (Kim Jeong-Hoon) aspired to become a distinguished reporter, but he now works as a third-rate reporter. His personal life is equally a mess. He is involved in an affair with a married woman named Jung-In and he also has a gambling problem. He then hears from Jung-In that she wants to breakup with him. She is the wife of Yoo-Joon's senior co-worker and she wants to fix her marriage. Yoo-Joon though wants to have Jung-In back even if it means he has to kill her husband. He sets out to find her husband.
Yoo-Joon arrives in the small mountain village Osori. Yoo-Joon heard that Jung-In's husband is staying in the village to cover a story, but he can't find him. Yoo-Joon asks about his whereabouts to local residents, but they all say they haven't seen him. Making matters worse, Yoo-Joon's car breaks down and he has to stay there for a couple of more days. Yoo-Joon feels uncomfortable there and then he faces an uncomfortable truth.

1.jpg
1.jpg
1.jpg

Wild_Dogs_2013_HDRip_Rye_Movies_mp4_thum

DOWNLOAD

HDrip

Subtitle Indonesia